Minggu, 09 Oktober 2016

Sahabat Baruku

Sahabat Baruku


Assalamu'alaikum... Syukur Alhamdulillah atas segala kelimpahan rahmat Allah SWT kita dapat bertemu kembali dengan keadaan sehat wal'afiat, sehingga dalam keadaan sehat wal'afiat sehingga bisa melakukan suatu hal bermanfaat dalam kebaikan.  Shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Aaamiin... Kali ini, ijinkan saya un tuk memposting "Hasil Karya Tulis" murid SDN Bulak Banteng I/263 Surabaya. monggo kita simak dan bila perlu, monggo di LIKE  ^_^

Namaku Achmad Syar’i Bagas, terlalu panjang ya? Hhehehe..., panggil saja aku Bagas. Aku kelas 6 SDN Bulak Banteng 1/263 Surabaya. Aku anak terakhir dari 7 bersaudara, ayahku seorang karyawan swasta ibu saya seorang ibu rumah tangga yang pandai memasak, kakak saya bernama Samira Said. Ia sangat usil umurnya baru menginjak 15 tahun.

Hari senin aku pertama masuk sekolah di SDN Bulak Banteng 1/263 Surabaya  selalu berangkat di antar oleh ayahku.  sekolahku tidak sebegitu besar tetapi  suasana nya begitu asri , kelasku terletak di lantai atas paling ujung.

teet!! teet!! teet!!” bel berbunyi aku segera ikut baris.

Semua murid segera masuk kelas dan berdo’a ,dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Untung aku sudah pernah belajar lagu Wajib Indonesia, jadi saya terbiasa sama persis dengan apa yang diajarkan guru kami. Guru kelasku bernama bu Dewi, orangnya cantik dan ramah, sabar dalam mendidik murid-muridnya.

Anak – anak kita mendapat teman baru” kata bu Dewi,  sahut smua semua anak bertepuk tangan.
Kemudian bu Dewi memanggilku bersama seorang anak laki – laki berkaca mata. Ternyata bukan aku saja murid baru di sini ternyata dia bernama Vanka.

Hari pertama berjalan dengan baik , ayah  dan ibu senang karena aku bisa menyesuaikan diri dengan cepat aku juga menceritakan ada murid baru bernama Vanka. Tak terasa sudah sebulan saya sekolah,  saya mendapatkan banyakteman,  ada Dani, Adit dan Dewa  mereka baik dan lucu Dani suka usil sama anak- anak lain. rambut Adit berbentuk keribo ,tetapi ia sedikit pandai  kami pulang naik sepeda bersama rumah mereka tidak jauh dari rumahku, tetapi beda gang saja 

Hari itu kami pulang bersama seperti biasa kami naik sepeda siang itu panas sekali. Saat dalam perjalanan, Dani berhenti mendadak..

Ada apa Dani?” tanya Dewa
"Lihat itu bukannya itu Vanka" jawab Dani, serentak kami menoleh ke arah yang di tunjuk Dani.
 “iya benar, sedang apa dia?sahut teman-teman dengan kompak.

Vanka duduk di piggir jalan  dan menunduk, kami segera menghampiri. Dani turun dari sepeda
Vanka sedang apa kamu” tanya kami.

Kami terkejut ternyata dia sedang menangis, dengan lembut kami pun menanyakan alamat rumahnya, rumahnya tidak jauh dari runmahku hanya beda 4 rumah.

Dani kenapa kamu tidak tau kalau Vanka itu tetanggamu?” tanya teman lainnya yang bernama Adit kepada Dani
“Aku sungguh tidak tau, padahal aku sudah mengenal semua tetanggaku 
“Sudah-sudah jangan  bertengkar, ayo sekarang kita pulang bersama“ kata Adit,
“biar aku gonceng” sahut Adit kepada Vanka

              Sepanjang jalan kami tidak banyak bicara selain panas Vanka masih menangis  kami tidak tega mennanyai dia terus. Dani berusaha mengibur sambil bernyanyi selama berjalan. Lima belas menit kami sudah sampai di rumah Vanka, ibunya kaget meliat Vanka pulang dengan menangis. apa lagi kami yang mengantar. Segera saja kami kami disuruh masuk dan kami singgah di ruang tamu Vanka dan ibunya masuk ke kamar.
Tak lama kami mengobrol bersama teman-teman sambil melepas baju olahraga kami dan tidak menangis lagi, terima kasih teman teman. lalu Dewa bertanya mengapa dia menangis. Vanka bercerita bahwa ia baru pindah dari  rumahnya, sebelum ia pindah dirumahnya yang sekarang, ia masih tinggal di hotel, karena ayahnya belum sempat mencari rumah. Biasanya dia diantar jemput oleh supir pribadinya tetapi sudah menunggu lama supirnya tak kunjung dating, Vanka memutuskan pulang sendiri dengan jalan kaki karena ia baruh pindah ia masih belum hafal jalan pulang menuju rumahnya, ia takut dan kehausan lalu dia berhenti di pinggir jalan dan menangis.

Kenapa kamu tidak menelpon supir atau ayahmu?” tanya Bara.

“Aku lupa membawa hp, oh iya bagaimana? Orang tua kamu sudah diberitahu kalau kamu sudah pulang” sahut Vanka kepada teman-teman

Kalau aku sudah BBM tadi ibuku tadi, tidak tau kalau teman-teman yang lainnya ini gimana? Hhehehe” jawabku kepada Vanka

Tak lama kemudian ibu Vanka datang dengan menyuguhkan air minum dan puding
Silahkan di nikmati adik-adik jangan sungkan, temani Vanka ya? yang akur dan kompak selalu ucap ibunya kepada kami.

“beres tante sahut teman-teman dengan semangat dan kompak juga langsung menyanap air minum dan puding yang telah disuguhkan oleh ibu Vanka. Saat akan dan tertawa bercanda bersama teman-teman, Vanka pun ikuit tertawa, wajahnya kembali ceria seperti biasanya.

Semoga persahatan kita seperti air, abadi ^_^


Pengarang: Achmad Syar'i Bagas kelas 6A

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.